Horizontal Navigation

Thursday, May 29, 2014

Prasasti Mantring A

  1. Pada tahun 1099 Çaka bulan Posya/Poṣa (Sasih Kanem, Desember-Januari), hari ketiga belas Kṛṣṇapakṣa (Paro Gělap, hari menuju bulan mati/Tilem), Wurukung, Umanis, Buda (Rabu), Wuku Prangbakat. Pada saat itu perintah paduka Śri Mahārāja 
  2. Haji Jayapangus, bertitah kepada senāpati, selanjutnya disampaikan kepada para pejabat tinggi kerajaan anggota Dewan Majelis Permusyawaratan Paripurna Kerajaan, yang terhormat kepada para pendeta Śiwa dan Buddha termasuk 
  3. para brahmāna utama (mahābrahmāna). Isi perintah yang diturunkan paduka śri mahārāja hendak memberitahukan beliau sekalian, yaitu sebabnya paduka śri mahārāja memberikan kebijakan
  4.  dengan mendengarkan (memperhatikan) isi kitab Manawāṣasanadharma yang berguna untuk menjaga negara. Adapun perubahan mengenai pembayaran drawyahaji setiap bulan Cetra 
  5. itu menjadi dasar pertimbangan paduka śri mahārāja. Mendengar kegelisahan di kerajaan beliau, dengan demikian tidak teraturlah segala masalah padrawya hajyan mereka 
  6. di desa Katulikup. Itulah sebabnya paduka śri mahārāja membebaskan aturan yang diberikan oleh raja terdahulu yang telah abadi, serta 
  7. memberikan kemakmuran. Selanjutnya diperintahkan untuk memeriksa oleh paduka śri mahārāja, benar salahnya, antara masyarakat dengan sangadmak akmitanāpigajih (petugas pemungut pajak).

1 comment: